cfi-indonesia.id. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Perizinan dan Kenelayanan (PDK) Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) mengadakan kegiatan Bimbingan Teknik (Bimtek) Pengembangan dan Diversifikasi Usaha Nelayan bagi ibu-ibu nelayan di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Maluku. Ini tahun keduanya PDK mengelar kegiatan yang sama di Provinsi Maluku dan Papua Barat. Kegiatan Bimtek ini sendiri difasilitasi melalui pendanaan hibah GEF-6 CFI Indonesia.
Bimbingan Teknis mata pencaharian alternatif bagi nelayan dan keluarganya kali ini dilaksanakan di Negeri Kilitay desa percontohan GEF-6 CFI Indonesia. Kegiatan Bimtek yang dilaksanakan selama dua hari sejak selasa 23 Mei 2023 diikuti 30 peserta yang terdiri dari 4 kelompok perempuan nelayan Desa Kiltay dan 1 kelompok Desa Kilwaru. Adapun maksud pelaksanaan Bimtek tersebut untuk meningkatkan motivasi, inovasi, ketrampilan, kompetensi dan manajemen usaha dan peningkatan nilai tambah produk perikanan, serta menumbuhkan jiwa kewirausahaan dalam rangka menciptakan mata pencaharian alternatif bagi Keluarga nelayan. Kemudian meningkatkan kemampuan dalam memahami prinsip-prinsip pengembangan usaha dengan memperhatikan peluang usaha, peningkatan produktifitas dan nilai tambah produk.
Peserta Bimtek Pengembangan dan Diversifikasi Usaha Nelayan bagi Ibu-ibu nelayan di Kabupaten Seram Bagian Timur Maluku (Kilitay, 23-24 Mei 2023)
Titi Nurhandayani perwakilan Direktorat Perizinan dan Kenelayaan DJPT, dalam sambutannya mengajak seluruh peserta Bimtek untuk memiliki motivasi dan terus mengembangkan diri dalam upaya penyetaraan gender. “Ibu ibu nelayan harus menjadi wanita tangguh, mandiri dan mampu memberikan motivasi, bekerja sama dan terus berkarya dalam meningkatkan taraf hidup” arahan Nurhandayani.
Sekertaris Dinas Perikanan Kabupaten Seram Bagian Timur Jahdi Marasabessy mewakili Kepala Dinasnya menyampaikan arahan dan sekaligus membuka dengan resmi Bimtek Pengembangan dan Diversifikasi Usaha Nelayan di Desa Kiltay. Dalam sambutannya Marasabessy mengatakan bahwa Kabupaten SBT memiliki potensi perikanan yang sangat tinggi untuk dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Lebih lanjut Marasabessy mengharapkan bimtek ini mampu mendorong kaum ibu ibu di Desa Kiltay dan Kiliwaru bermanfaat dan tepat guna, mampu menghasilkan produk produk olahan perikanan berdaya saing dan diterima di pasar. “Saya berharap dengan Bimtek Pengembangan dan Diversifikasi Usaha Nelayan Bagi Ibu – ibu nelayan di Negeri Kiltay dapat diikuti dengan cermat, tekun sehingga apa yang di dapatkan dalam Bimtek ini dapat bermanfaat dan tepat guna” harap Marasabessy.
Peserta Bimtek Pengembangan dan Diversifikasi Usaha Nelayan bagi Ibu-ibu nelayan di Kabupaten Seram Bagian Timur Maluku Mempraktekan Pembuatan Produk Sambal Roa, Kecap Ikan dan Abon Ikan (Kilitay, 23-24 Mei 2023)
Materi Bimtek Pengembangan dan Diversifikasi usaha nelayan diajarkan oleh Ibu Asmawati Tuahuns Penyuluh Perikanan di Kabupaten Seram Bagian Timur. Khusus Bimtek di SBT memanfaatkan bahan baku unggulan yang banyak tersedia di Kilitay Kiliwaru dan sekitarnya seperti ikan roa (IHemirampus Brasiliensis) atau julung-julung dan beberapa ikan karang. Selain mendapatkan materi peserta Bimtek juga dibekali dengan beberapa alat bantu peraga pengolahan hasil perikanan dari pendanaan hibah GEF-6 CFI Indonesia.
Selama dua hari mengikuti Bimtek para peserta mampu menguasai dan mempraktekan produksi tiga produk unggulan yakni, produk Sambal Roa, Kecap Ikan dan Abon Ikan.
0 COMMENTS